Sabtu, 27 Maret 2010

Sosialisasi Pembentukan dan Pembinaan Kelembagaan HTR di Gelar


BONE BOLANGO (SP) - Sosialisasi Pembentukan dan Pembinaan Kelembagaan Hutan Tanaman Rakyat Provinsi Gorontalo Selasa (02/3) kemarin di Sosialisasikan oleh Pemprov.
Dalam sosialisasi tersebut, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Bone Bolango Ir.Hj. Nilda Tulen yang mewakili Bupati Bone Bolango Ismet Mile mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo yang telah mengalokasikan Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang di khususkan kepada masyarakat di sekitar hutan lindung nasional di kecamatan Suwawa Selatan dan Suwawa Timur.
Nilda dalam sambutannya pada pembukaan sosialisasi tersebut mengatakan, sosialisasi yang di laksanakannya oleh Pemrov tentu mempunyai kebanggaan tersendiri, sebab dari seluruh Kabupaten kota yang ada di Provinsi Gorontalo hanyalah Kabupaten Bone Bolango yang diberikan berupa dana untuk Hutan Tanaman Rakyat yang ada di kawasan Hutan Lindung.
Sehingga melalui sosialasi tersebut Nilda yang membuka langsung sosialisasi tersebut mengharapkan kepada seluruh peserta sosialisasi pembentukan dan pembinaan kelembagaan hutan lindung ini, benar – benar diikuti dengan baik agar pada pengelolaannya nanti tepat sasaran, dan dapat di lindungi sehingga tidak akan terjadi penyerebotan hutan. Melalui sosialisasi ini bapak ibu peserta sosialisasi dapat memahami dan tidak ada lagi saling menyerebutkan tanah.
Nilda menambahkan, melalui program tersebut Dinas Kehutanan, camat, dan pemerintah desa dapat di harapkan untuk pro aktif dalam membimbing masyarakat yang telah di berikan modal ini, sehingga dapat menghasilkan apa yang menjadi sasaran dari Program ini.(SP-Roti/10)


Bantuan Pemda Diminta Tingkatkan Daya Saing
Nilda : Sebagai Wujud Solusi dan Perangsang Masyarakat Lebih Berkembang

BONE BOLANGO (SP) – Bantuan yang diperuntukan bagi warga miskin, menurut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Bone Bolango Ir. Hj. Nilda Tulen lebih ditujukan untuk meningkatkan daya saing bagi masyarakat miskin.
Namun sebetulnya bantuan yang diberikan, jika tidak dimanfaatkan secara baik, akan berbalik menjadikan masyarakat tetap miskin dan hanya menunggu bantuan yang datang. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan akan diikuti dengan pembinaan.
“Ini perlu dilakukan agar masyarakat kita menyadari bahwa tidak selamanya harus menunggu bantuan,” ungkap Nilda.
Sementara bantuan yang diberikan sifatnya sementara kata Nilda, hanya untuk menanggulangi kebutuhan mendesak. Itu pula dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat untuk berusaha dan mencari peluang lain, sehingga bisa berkembang dan maju.
“Jadi jangan diartikan bantuan itu mutlak dan seterusnya, sebab itu tergantung kondisi financial,”ujar Nilda Tulen ketika di wawancarai Wartawan Suara Publik.
Ia juga meminta bantuan agar yang diberikan akan mampu menambah daya saing dan mampu menjadi solusi dan perangsang bagi masyarakat untuk lebih berusaha dan akhirnya bisa berkembang.
“Masyarakat kita harus mandiri dan harus mampu mengimbangi bantuan yang diterima dari pemerintah.Jika melulu berharap bantuan yang ada, saya yakin, pola hidup masyarakat akan seperti itu dan sulit maju,” pungkasnya.(SP-Roti/10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar